Status ini didahului dari sebuah pelintiran yang diceritakan oleh kawan Sunda saya dengan tema "İstambul" yang dikira sebuah joke dalam tongkrongan kami beberapa tahun lalu.

Mengapa bisa lucu? Pada saat itu kami sedang mendengarkan kisah nostalgia dari salah satu kawan di era putih-abunya. Beberapa saat kemudian, tiba satu ceritanya yang mengantarkan kami pada satu penyebutan İstambul yang dikiranya keliru. 

Dalam bahasa Sunda "İstambul" ya bisa dibilang terdiri dari dua kata. Akan lebih relate bagi diaspora Sunda yang pernah menjajakan kaki di Mesir.


(Tambul: makan tanpa lauk?) 

('İsy: roti gandum khas Mesir)


Jadi Istambul, roti 'isy di tambul. 

(Roti İsy dimakan tanpa lauk)

Source: google


Sekilas joke receh tersebut pada saat itu mampu buat kami terpingkal ditambah dengan seluruh intonasi dan raut muka yang tak dapat diungkapkan. 

Namun, mari coba kita lihat perspektif historisnya, apakah istilah İstambul ini hanya sebuah cocoklogi atau sebuah realitas. 


Sejak kapan penamaan İstanbul?: 

20 Djumada al-Awwal 857 H/29 May 1453 M - 3 Rabi' al-Akhir 1342/ 13 Oktober 1923 M.

Era: Pada masa Saldjuk/Selçuk, baik İstinbol, İstanbol (استنبول), pernah diucapkan, juga İstimboli pada abad ke 8H/14M. 

Picture source: https://www.bitmezat.com/en/product/2852892/evsaf-i-istanbul-latifi-istanbul-1977-112-s


Selain itu, disebutkan penggunaan nama S(i)tinboli/S(i)tanbol dalam literatur Türkiye berupa puisi era Usmani/Osmanlı, berjudul Risale Evşaf-i İstanbul karya Latifi (Abdüllatif b.Abdullah el-Kastamoni Latifi, ditulis pada kisaran tahun 1524/25M) cet. İstanbul Fetih Cemiyeti. Didalamnya menceritakan kota Istanbul dari segi arsitektur, sosial, ekonomi, dsb.



Abu-l Hasan al-Mas'udi (w. 345) seorang sejarawan dan geografer Muslim abad ke-4 H. menyebutkan dalam kitabnya (al-Tanbih wa al-Isyraf) pada abad 4/10 orang Yunani menyebut kota tersebut dengan sebutan Bulin (بولن) dan Stanbulin (استنبولن) bukan Konstantinopolis atau Konstanthiniyyah. Hingga 10/16. 



Sebagian lain menyebutkan bahwa Orang Yunani menyebut kotanya dengan Stimboli sedang menyebut orang Turkinya dengan Stambol


Pernah disebut juga sebagai İslambol, dalam sumber-sumber Armenia dan Ayasofya Evkaf Defteri serta sumber lainnya tatkala di bebaskan oleh Mehmet II.

Baik İstanbul maupun İstambul dapat digunakan meskipun secara ejaan resmi hari ini adalah İstanbul. Maka, tidak aneh ada beberapa orang baik dalam maupun luar negeri yang menyebut İstambul.

Wallahu a'lam